cover
Contact Name
Tri Wardhani
Contact Email
twd@widyagama.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
agrika@widyagama.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
AGRIKA
Published by Universitas Widyagama
ISSN : 19075871     EISSN : 25416529     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agrika mempublikasikan hasil-hasil penelitian dalam bidang ilmu pertanian meliputi penelitian di bidang budidaya pertanian, agrobisnis dan teknologi pengolahan hasil pertanian, juga menginformasikan berbagai paket teknologi, ulasan ilmiah, komunikasi singkat dan informasi pertanian.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 15, No 1 (2021)" : 5 Documents clear
GERAKAN PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI OLEH DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN KLATEN Darmanto, Ariel Sukma Mahendra; Suprihati, Suprihati
Agrika Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v15i1.2383

Abstract

ABSTRAKDinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Klaten merupakan kedinasan dengan salah satu tupoksi tugas menyelenggarakan pengendalian hama penyakit pada tanaman pangan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui cara pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi di Kabupaten Klaten. Penelitian dilakukan pada 4 Januari - 4 April 2021 di wilayah Kabupaten Klaten dengan metode praktik, wawancara dan studi pustaka. Hama dan penyakit utama tanaman padi di Kabupaten Klaten ialah: penggerek batang, tikus, wereng batang coklat, blas, dan BLB. Gerakan pengendalian hama dan penyakit tanaman di Kabupaten Klaten mendukung empat konsep utama PHT dipelopori oleh Petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman – Pengamat Hama Penyakit (POPT PHP) dengan melakukan Gerakan pengendalian (gerdal) melalui koordinasi bersama Petugas Penyuluh Lapang (PPL) dan kelompok tani setempat. Gerakan pengendalian yang dilakukan dominan menggunakan pestisida kimia dengan berbagai macam bahan aktif tergantung dari hama dan penyakit yang dituju. Selain pestisida kimia juga digunakan agensia hayati seperti Beauveria bassiana untuk menangani hama wereng batang coklat dan penggerek batang dan Tricodherma untuk mengatasi penyakit blas. Selain melakukan gerdal DPKPP juga melaksanakan penyuluhan dan mengadakan program Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) bagi petani serta memberikan bantuan bibit padi guna mendukung konsep PHT budidaya tanaman sehat.  Gerdal yang dilakukan DPKPP Kabupaten Klaten sudah mendukung empat konsep utama Pengendalian Hama Terpadu (PHT) tetapi masih banyak menggunakan pestisida kimia serta minim pemanfaatan musuh alami seperti melakukan penanaman refugia maupun pembuatan rumah burung hantu (RUBUHA). ABSTRACTDepartment of agriculture, food security, and fisheries (DPKPP) Klaten district is an agency to organize controlling of crops pest. The purpose of this research is to determine how to control paddy pest and disease in  klaten regency. This research was conducted in January 4th – March 4th in Klaten Regency using praxis, interview, and literature review method. There are five main pests and diseases in Klaten regency, which are: stem borer, rat, brown plant hopper, blas, and BLB. Pests and plant diseases control in Klaten Regency is carried out by Plant Pest Organism Obervers-Pest Disease Observers (POPT-PHP) by doing movement control through coordination with field extension officer and local group farmers.  Movement control has supported four main concepts of integrated pest management (IPM) but still using a lot of pesticide. The control movement dominantly using chemical pesticides with many variety of active ingredients depend on what pest and disease which became the target. Besides chemical pesticide, biological agents are also used such as Beauveria bassiana to handle brown plant hopper and stem borer, and Tricodherma to handle blas disease. Besides movement control, DPKPP also perform counselling, organizing Integrated Field Pest Control School (SPLHT) program for farmers and provide seeds assistance to support PHT concept which is cultivating healthy plants. Movement control conducted by DPKPP Klaten district has supported four main concepts of PHT but still using many chemical pesticide and lack of utilization of natural enemies like refugia planting and owl house building (RUBUHA)
PEMANFAATAN LIMBAH PENCUCIAN IKAN SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR UNTUK PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum annum) Usman Usman; Rida Oktorida Khastini; Siti Nursiska Widianti
Agrika Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v15i1.1660

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi limbah cair pencucian ikan yang tepat sebagai pupuk organik bagi pertumbuhan tanaman cabai rawit. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan 6 taraf konsentrasi limbah cair dan 3 ulangan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Taraf konsentrasi pemupukan yang digunakan yaitu 0% (kontrol), 3,5%, 4%, 4,5%, 5%, 5,5% dan 6%. Parameter pertumbuhan cabai rawit yang diukur adalah tinggi batang, jumlah helai daun dan jumlah bunga. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan Analisis of Varians (ANOVA) dengan uji lanjutan menggunakan Duncan Multipe Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik limbah pencucian ikan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit dengan konsentrasi 5%. ABSTRACTThe objective of this study was to determine the fish processing waste water used as organic fertilizer on the growth of pepper plant. This study was an experimental study with 6 levels concentration of waste water and 3 replications using a completely randomized design. The fertilization concentrations levels used in were 0% (control), 3%, 4%, 4,5%, 5%, 5,5%, and 6%. The growth of papper plant was observed through steam height, number of leaves and number of flowers. The data from the study were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA), and followed by Duncan’s Multipe Range Test (DMRT). The results showed that organic fertilizer from the fish processing waste water significantly affected the growth of pepper plants with a concentration of 5%.
POTENSI MANGKOKAN (Nothopanax scutellarium) DAN KEMANGI (Ocimum sanctum L.) SEBAGAI UV PROTEKTAN SLNPV JTM 97C Nahdia Putri; Tri Wardhani; Untung Sugiarti; Toto Suharjanto; Firman Hidayat
Agrika Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v15i1.3557

Abstract

Spodoptera litura NPV (SlNPV) dapat berfungsi sebagai biopestisida yang digunakan untuk mengendalikan hama tanaman. SlNPV memiliki beberapa kelebihan dalam mengendalikan S. litura yaitu memiliki inang yang spesifik sehingga tidak membahayakan organisme selain hama sasaran maupun lingkungan. Kelemahannya adalah bahwa SlNPV menjadi inaktivasi setelah terpapar sinar ultraviolet (UV). SlNPV mulai kehilangan keefektifan setelah 12 jam terpapar sinar matahari secara langsung dan tingkat patogenitasnya (virulensi) menurun 50%. Upaya meningkatkan keefektifan SlNPV di lapangan dilakukan dengan rekayasa formulasi yaitu menyertakan bahan tambahan (adjuvant) yang dapat melindungi SlNPV dari sinar ultraviolet. Kaolin selama ini digunakan sebagai UV protektan bagi SlNPV JTM 97C karena sifat menghantarkan panasnya rendah tetapi bukan sumber daya alam terbarukan. Penelitian ini dilakukan untuk mencari bahan adjuvant sebagai UV protektan pengganti kaolin. Daun mangkokan dan daun kemangi memiliki potensi sebagai UV protektan karena mengandung senyawa flavonoid dan fenolik yang bermanfaat sebagai antioksidan dan berkhasiat sebagai tabir surya. Penelitian dilakukan secara faktorial dengan faktor pertama  UV protektan berupa kaolin, ekstrak daun mangkokan & ekstrak daun kemangi. Faktor perlakuan kedua adalah durasi penyinaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa flavonoid, fenolik dan tanin pada ekstrak daun kemangi secara kualitatif lebih banyak dibanding ekstrak daun mangkokan. Pada 4 jam setelah inokulasi jumlah larva Spodotera litura  yang stop feeding pada kombinasi perlakuan UV protektan kaolin yang disinari UV 9 jam lebih tinggi dibanding kombinasi perlakuan ekstrak daun kemangi yang disinari 6 jam, dan juga lebih tinggi dibanding perlakuan ekstrak daun mangkokan yang disinari UV 9 jam. Namun larva S. litura yang mati sampai dengan 10 hari setelah aplikasi tidak berbeda antara UV protektan kaolin, ekstrak daun kemangi dan ekstrak daun mangkokan. ABSTRACTSpodoptera litura NPV (SlNPV) can function as a biopesticide used to control plant pests. SlNPV has several advantages in controlling S. litura, namely specific host so that it does not harm organisms other than the target pest and the environment. The disadvantage is that SlNPV becomes inactivated upon exposure to ultraviolet (UV) light. SlNPV began to lose effectiveness after 12 hours of direct sunlight and decreased its pathogenicity (virulence) by 50%. Efforts to increase the effectiveness of SlNPV in the field are carried out by engineering formulations that include adjuvants that can protect SlNPV from ultraviolet light. Kaolin has been used as a UV protector for SlNPV JTM 97C because of its low heat conductivity, but it is not a renewable natural resource. This research was conducted to find adjuvants as UV protectors to replace kaolin. Mangkokan leaves and basil leaves have potential as UV protectors because they contain flavonoid and phenolic compounds that are useful as antioxidants and are efficacious as sunscreens. The research was carried out in a factorial experiment with the first factor was UV protectors in the form of caolin, mangkokan leaf & basil leaf extract. The second treatment factor is the duration of irradiation. The results showed that the flavonoids, phenolics and tannins in the basil leaf extract were qualitatively more than the mangkokan leaf extract. At 4 hours after inoculation the number of Spodotera litura larvae that stopped feeding in the combination of UV protectant kaolin treatment with 9 hours UV irradiation was higher than the combination of basil leaf extract treatment with 6 hours irradiation, and also higher than that of the mangkokan leaf extract treatment with 9 hours UV irradiation. . However, the larvae of S. litura that died up to 10 days after application did not differ between the UV protectors of kaolin, basil leaf extract and mangkokan leaf extract.  
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KCl BLACK HORSES TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG Fuad Nur Azis; Lina Aisyahwati; Irma Susanti; Tri Sudaryono
Agrika Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v15i1.3138

Abstract

ABSTRAKJagung merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia dan memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional. Penambahan unsur hara melalui pemupukan merupakan cara untuk meningkatkan hasil. Kalium merupakan senyawa kimia yang sudah dikenal masyarakat untuk pupuk tanaman. Unsur kalium mempengaruhi ketegaran tanaman, merangsang pertumbuhan akar, ketahanan terhadap hama dan penyakit, memperbaiki kualitas biji, dan mampu mengatasi kekurangan air pada tingkat tertentu. Pupuk Black Horses adalah salah satu pupuk anorganik yang mengandung Kalium (K2O) 60,03%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pupuk KCl Black Horses terhadap pertumbuhan dan produksi jagung. Metode penelitian yang digunakan adalah RAK dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk KCl Black Horses efektif secara teknis dan ekonomis meningkatkan produktivitas pada dosis 125 kg/ha (8,42 ton/ha) dan dosis 175 kg/ha (8,89 ton/ha). Seluruh perlakuan secara ekonomis menguntungkan karena memiliki R/C lebih dari 1. Perlakuan dosis 175 kg/ha memberikan R/C tertinggi yaitu 1,87.ABSTRACT Corn is one of the important crops in Indonesia and has a strategic role in the national economy. The addition of nutrients through fertilization is a way to increase yields. Potassium is a chemical compound that is well known as plant fertilizer. The element of potassium affects plant toughness, stimulates root growth, resistance to pests and diseases, improves seed quality, and is able to overcome water shortages at a certain level. Black Horses fertilizer is an inorganic fertilizer containing 60.03% Potassium (K2O). The purpose of this study was to determine the effect of Black Horses KCl Fertilizer on the growth and production of maize. The research method used was RAK with 9 treatments and 3 replications. The results showed that the application of KCl Black Horses fertilizer was technically and economically effective in increasing productivity at a dose of 125 kg/ha (8.42 tons/ha) and a dose of 175 kg/ha (8.89 tons/ha). All treatments were economically advantageous because they had an R/C of more than 1. The treatment at a dose of 175 kg/ha gave the highest R/C of 1.87.
RESPON Baby Corn (Zea mays L) TERHADAP KONSENTRASI PUPUK URIN KELINCI DAN NPK Indah Sumiati; Tri Wardhani; Untung Sugiarti
Agrika Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v15i1.3150

Abstract

ABSTRAKBaby corn merupakan sayuran jagung yang dipanen muda atau belum menghasilkan biji. Peningkatan produksi baby corn jagung manis (Zea mays L.) perlu diimbangi dengan ketersediaan hara yang cukup selama pertumbuhannya. Tujuan penelitian  ini untuk mengetahui respons pertumbuhan baby corn jagung manis (Zea mays L.). yang diberi perlakuan pupuk urin kelinci dan pupuk NPK, serta kadar gula reduksi baby corn.Penelitian dilaksanakan di green house, laboratorium  biologi dan laboratorium kimia  Fakultas Pertanian Universitas Widyagama Malang University. Pupuk urin kelinci diperoleh dari Kabupaten Banjarnegara-Sigaluh Jawa Tengah. Pelaksanaan penelitian berlangsung bulan Juni-Agustus 2020. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Acak Lengkap (RAL) diulang sebanyak empat kali dengan enam perlakuan sebagai berikut: P0: Tanpa pupuk (Kontrol), P1: NPK 100 kg/ha  + Urin Kelinci 40 ml/l air , P2: NPK 150 kg/ha  + Urin Kelinci  35 ml/l  air, P3: NPK 200 kg/ha  + Urin Kelinci  30 ml/l air, P4: NPK 250 kg/ha  + Urin Kelinci  25 ml/lair, P5: NPK 300 kg/ha (tanpa urin kelinci). Data dianalisa menggunakan Anova. Untuk perlakuan yang memberikan pengaruh nyata dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji BNJ (Uji Nyata Jujur) pada taraf uji 5%. Variabel yang diamati adalah panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, umur bunga jantan dan betina, jumlah tongkol, diameter tongkol, berat tongkol, kadar gula reduksi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk urin kelinci dan NPK berpengaruh nyata terhadap panjang tanaman, jumlah daun, luas daun terluas, umur bunga betina dan jantan, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah  tongkol, diameter tongkol, berat tongkol, dan kandungan gula reduksi.   ABSTRACT Baby corn is a vegetable that is harvested young or has no seed yet. The increasing production of sweet baby corn (Zea mays L.) should be balanced with sufficient nutrient availability during its growth. The purpose of this study was to determine the growth response of sweet baby corn on the application of rabbit urine and NPK fertilizers, and the reduction sugar content. The research was conducted in green house, biology  and chemical laboratory of Agriculture Faculty, University of Widya Gama Malang. Meanwhile, rabbit urine fertilizer is obtained from the district Banjarnegara-Sigaluh Central Java. The research was conducted from June to August 2020. The experimental design used was a completely randomized block design which was repeated four times (CRD) with six treatments as follows: P0: No fertilizer (Control) , P1: NPK 100 kg/ha + Rabbit urine 40 ml/l water, P2: NPK 150 kg/ha + Rabbit urine 35 ml/1 water, P3: NPK 200 kg/ha + Rabbit urine 30 ml/l water, P4: NPK 250 kg/ha + Rabbit urine 25 ml/l water, P5: NPK 300 kg/ha (without rabbit urine). The datas was analized with Anova, while the the treatments which have significant effect was tested with the Tukey’ test at 5%. The variables which observed were as follows: plant length, number of leaves, leaf area, age of male and female flowers, number of cobs, ear diameter, ear weight, and reduction sugar test.The result showed that the concentration of rabbit urine liquid fertilizer and NPK had significant effect on plant length, number of leaves, widest leaf area, age of female and male flowers, however had no significant effect on ear number, ear diameter, ear weight, and reduction sugar content.  

Page 1 of 1 | Total Record : 5